Tak Banyak yang Tahu, Begini 5 Cara Mengatasi Mata Minus bersama Tepat

Tak Banyak yang Tahu, Begini 5 Cara Mengatasi Mata Minus bersama Tepat

Menurut data penelitian yang dijalankan di Universitas Gadjah Mada Indonesia, Ledakan Miopi (Mata Minus) atau yang dikenal bersama Myopia Booming menyerang negara Asia Timur dan Tenggara termasuk Indonesia bersama lonjakan yang amat berarti sepanjang pandemi COVID 19. Kondisi ini menyebabkan anak-anak mengalami kenaikan mata minus progresif karena oleh meningkatnya intensitas pemanfaatan gawai.

Andri Agus Syah, OD, FPCO, FAAO tetap Dokter Optometri dan Spesialis Terapi Ortho K di VIO Optical Clinic memberikan bahwa pemanfaatan gawai yang tinggi khususnya terhadap anak-anak dikala pandemi berpengaruh buruk terhadap kebugaran mata anak-anak. Anak-anak tidak beraktivitas lagi di luar tempat tinggal dan menatap layar monitor secara konsisten menyebabkan mata mereka jadi ringan lelah. Jangka panjang dari keadaan mata capek akibat pemanfaatan gawai secara meningkat sanggup berujung terhadap mata minus (miopi) atau pandangan jauhnya jadi buram.

Apa itu mata minus? Klinik Gangguan Mata

Mata minus (miopi) adalah problem penglihatan yang paling umum berlangsung di dunia ini. Kondisi ini menyebabkan Anda jadi ada masalah untuk menyaksikan objek jarak jauh atau pandangan kita jadi buram terhadap jarak khusus tergantung dari seberapa parahnya mata minus yang dialami. Mata minus berlangsung dikala sinar yang masuk ke dalam mata tidak jatuh pas di retina, melainkan di depan retina.

Mata minus sanggup tumbuh secara perlahan dan berkembang pesat. Faktor terbesar seseorang mengalami mata minus adalah faktor keturunan. Cara yang terbaik untuk sanggup mendiagnosa seseorang mengalami mata minus adalah bersama melaksanakan pengecekan mata yang rutin dan komprehensif dan juga ditangani oleh Eyecare Professional atau Dokter Mata yang telah pakar dalam bidangnya.

Banyak anak-anak yang menderita mata minus terhadap umur yang lumayan dini supaya merubah mutu hidup dan proses studi mereka. Mata minus yang ukurannya tinggi sanggup berujung terhadap penyakit mata yang beresiko layaknya lepasnya retina mata (ablasi retina), glaukoma, katarak, degenerasi makula, lebih-lebih jikalau tidak ditangani bersama cepat dan benar sanggup menyebabkan kebutaan.

Cara menahan kenaikan mata minus terhadap anak Orthokeratology

1. Pemeriksaan mata rutin

Salah satu langkah terbaik untuk menahan mata minus lebih-lebih menjaga kebugaran mata secara keseluruhan adalah bersama melaksanakan pengecekan mata rutin. Dengan pengecekan mata rutin yang dijalankan secara komprehensif oleh Eyecare Professional atau Dokter Mata sanggup menopang mendeteksi problem penglihatan sejak dini, layaknya mata minus atau keadaan mata lainnya. Pendeteksian dini dari pengecekan mata berikut sanggup menopang para pakar kebugaran mata untuk menambahkan penanganan lebih awal supaya tidak makin lama parah dikemudian hari.

“Pemeriksaan rutin terhadap anak kudu dijalankan sedikitnya 6 s/d 12 bulan sekali, khususnya anak-anak yang punyai riwayat mata minus dari orang tuanya dan aktivitasnya kerap gunakan gawai. Dengan begitu, kita sanggup mengontrol keadaan kebugaran mata anak supaya jikalau terdeteksi keadaan khusus sanggup ditangani sejak dini.” ujar Andri Agus Syah, OD, FPCO, FAAO selaku Dokter Optometri dan spesialis Terapi Ortho K di VIO Optical Clinic

2. Menggunakan alat bantu kacamata

Kacamata adalah alat bantu penglihatan yang baik dikala pasien mengalami problem refraktif layaknya mata minus, plus, dan silinder. Anak-anak yang bermata minus sanggup gunakan alat bantu ini supaya penglihatan mereka yang buram sanggup terkoreksi dan pandangan tetap optimal dikala beraktivitas. Penggunaan kacamata menopang supaya keadaan mata minus yang dialami anak tidak makin lama buruk. Ahli kebugaran mata menganjurkan supaya tetap mengontrol keadaan kebugaran mata anak dan kacamatanya secara berkala.

3. Memperbanyak kegiatan di luar ruangan

Kesehatan mata terhadap anak sanggup makin lama memburuk jikalau tetap menatap layar monitor gawai atau smartphone dalam periode sementara yang lama. Dilansir dari National Library of Medicine, kegiatan di luar ruangan terbukti sanggup menahan laju perkembangan mata minus yang dialami oleh anak. Oleh karena itu amat direkomendasi untuk orang tua supaya kerap mengajaknya beraktivitas di luar tempat tinggal layaknya bersepeda, berenang, dikala istirahat di sekolah berada di luar kelas, berolahraga, dan lain sebagainya.

4. Mengurangi kegiatan di depan gawai atau smartphone

Kita tidak memungkiri sejalan berkembangnya zaman, anak-anak termasuk membutuhkan gawai atau smartphone untuk sanggup membantuk mereka dalam studi dan beraktivitas. Andri Agus Syah, OD, FPCO, FAAO selaku Dokter Optometri di VIO Optical Clinic menganjurkan sebisa kemungkinan monitornya ditempatkan jangan amat dekat, jikalau amat mungkin belajarnya gunakan komputer saja dibandingkan handphone. Serta, mengikuti 20-20-20 rule yang artinya mengistirahatkan mata tiap tiap 20 menit, alihkan pandangan dari layar menyaksikan objek sejauh 20 feet (6 meter) sepanjang 20 detik.

5. Menggunakan Terapi Ortho K (Terapi Mata Minus)

Andri Agus Syah, OD, FPCO, FAAO memaparkan bahwa Terapi Ortho K ini amat direkomendasi oleh pakar kebugaran mata dunia bagi anak-anak yang mata minusnya naik secara progresif. Karena metode Terapi Ortho K ini berfungsi untuk menahan laju perkembangan mata minus hingga menghalau ketergantungan dalam Mengenakan kacamata.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Liburan ke Jogja bagi Pemula agar Makin Seru

Tips Memilih Baja Ringan Yang Baik dan benar

Agar Lulus Tes Tentara TNI-AL, Perhatikan Hal Ini